TARIF ANGKUTAN UMUM IKUT NAIK, MASYARAKAT TETAP MEMILIH MENGGUNAKAN KENDARAAN PRIBADI DAN JALAN KAKI – RIZKI FEBRI
Pada Sabtu (3/9) kemarin, pemerintah
menetapkan kenaikan BBM baik untuk yang subsidi maupun non subsidi. Untuk pertalite
yang awalnya seharga Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter dan untuk
solar sendiri yang awalnya seharga Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per
liter, yang menyebabkan tarif angkot dan ojek online naik.
Tarif angkot yang awalnya Rp 5.000
sekarang menjadi Rp 6.000 karena kenaikan BBM ini. Menurut Solikhin, salah satu
sopir angkot kenaikan BBM ini tidak terlalu berpengaruh pada banyak sedikitnya
penumpang angkotnya. “Ya sama saja, tapi karena kenaikan BBM ini saya semakin
terbebani karena harus beli solar mahal tapi penumpang tetap sedikit.” Ucap
Solikhin.
Solikhin juga memaparkan bahwa dirinya kecewa akan kenaikan harga BBM ini karena bukan hanya dia yang merasakan dampaknya, tetapi sopir angkot lain juga ikut merasakan. “Sebenernya saya juga kasihan lihat teman-teman saya sudah sepi penumpang, eh harga solar naik.” Ucapnya. Solikhin berharap agar harga BBM ini cepat turun, supaya sopir-sopir angkutan umum seperti dia dan teman-temanya tidak terlalu rugi.
Di sisi lain, sebagian besar masyarakat lebih
memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi untuk perjalanan jarak jauh dan
jalan kaki untuk jarak dekat. “Kalau untuk jarak jauh, saya mending naik motor
saya sendiri, lebih cepat.” Ucap Prayitno, salah satu pengguna sepeda motor.
Tak sedikit juga masyarakat yang lebih
memilih berjalan kaki untuk bepergian karena tarif ojek online yang juga ikut
naik. “Saya lebih milih jalan kaki sih, walau capek tapi lebih baik daripada
harus mahal-mahal naik ojek, kecuali kalau memang agak jauh mau gimana lagi.” Ucap
Risky salah satu pejalan kaki.
Risky juga memaparkan kekecewaanya
akan kenaikan BBM yang membuat banyak masyarakat kecil ikut terdampak, “BBM
Naik ini membuat banyak masyarakat resah ya, karena nggak hanya BBM yang naik,
tapi bahan pokok juga ikut-ikutan naik.” Ia juga berharap agar subsidi dari
pemerintah bisa lebih optimal dan tepat sasaran, agar masyarakat tidak perlu
resah lagi.
Penulis
: Rizki Febri Amelia
NIM
: 22041184111
Comments
Post a Comment