MENGINTIP SEDIKIT SEWA PACAR VIRTUAL DI KALANGAN ANAK MUDA – NASYWA DANTY



Seiring majunya perkembangan teknologi, semakin banyak hal-hal tidak terduga muncul terutama jika hal tersebut berhubungan dengan internet. Salah satu contohnya adalah jasa sewa pacar virtual. Jasa ini menawarkan anda dengan menyewa pacar vitual, laki-laki maupun perempuan. Sesuai dengan namanya, pacar sewaan ini hanya dapat melakukan aktivitas virtual seperti chatting.

 

(Peminat jasa sewa pacar) ramai, sih, menurut aku sekarang. Dari dulu malah.” tutur Nazel yang telah menggeluti dunia jasa sewa pacar sejak Juni akhir tahun ini (17/9/2022).


Nazel mempromosikan jasanya melalui aplikasi Twitter dan melakukan kencan virtualnya melalui berbagai aplikasi seperti Twitter, Telegram, KakaoTalk, dan Instagram serta aplikasi Rave untuk mendukung salah satu layanan yang ia tawarkan yakni movie date.

 

Ada beberapa harga yang ia tawarkan yakni Rp20.000 untuk layanan VIP, RP25.000 untuk VVIP, Rp130.000 untuk layanan ELOVE, dan Rp165.000 untuk layanan ADILOVE. Masih ada layanan tambahan seperti movie date, Spotify session date, game date, dan lain sebagainya yang akan dikenakan biaya tambahan.

 

Tentunya setiap jenis layanan seperti VIP, VVIP, ELOVE, dan ADILOVE memiliki beberapa perbedaan layanan. Semakin mahal layanan yang dipilih, semakin banyak layanan yang akan didapatkan. Namun, dari berbagai layanan yang Nazel tawarkan, ia tidak melayani telepon, telepon video, maupun pesan suara.

 

“Aku kalo voice note sama call takut ternyata customer (aku) orang yang kenal aku, hahahah,” jelasnya.

 

Namun ada beberapa saat Nazel mengirim pesan suara kepada customer-nya.

 

“Tapi kalo sesekali kirim voice note pernah, sih. Kalo dia ternyata beda kota sama aku,” lanjutnya.

 

Ketika ditanya tentang jenis layanan mana yang paling sering dibeli oleh customer-nya, Nazel mengaku bahwa layanan yang paling sering dibeli oleh customer-nya adalah ELOVE dan VVIP.

 

“ELOVE, kayaknya, yang seminggu sama VVIP,” jawabnya.

 

Ada waktu saat customer ramai membeli jasa Nazel, “Kalo ramai, aku biasanya abis PDA banyak yang rent,” tuturnya.

 

PDA adalah Public Display Affection yaitu saat pacar sewaan dan customer-nya memamerkan kencan mereka di Twitter.

 

Jika sedang ramai customer, Nazel masih bisa mengaturnya karena ia menerapkan VIP untuk satu customer per platform dan VVIP untuk satu customer all platform.

 

Kalo ramai itu enggak sekali banyak customer, soalnya, kan, aku menerapkan VIP (untuk) satu customer per platform sama VVIP (untuk) satu customer all platform. Jadi kalau ramai, ya, beda-beda hari gitu. Kebanyakan (customer) ambil VVIP, jadi lebih fokus ke satu orang,” jelas Nazel.

 

“Kalo manage waktunya enggak gimana-gimana, sih, kayak chat sama pacar sendiri aja. Kalau terlalu maksain, jelek soalnya, hahaha,” lanjutnya.

 

Nazel sendiri memiliki alasan mengapa ia menjual jasa sewa pacar ini.

 

“Alasannya pertama karena corona waktu itu, terus sekarang ingin aja nambah teman juga, kan. Sesama talent (pacar sewa) bisa temenan juga,” jawabnya.

 

Meskipun Nazel menawarkan berbagai layanan seperti movie date, Spotify session date, game date, pasang bio dan lokasi yang sama, dan beberapa lainnya, ia tidak melayani layanan untuk aktivitas dewasa18 tahun ke atas.

 

Berbeda dengan Nazel, narasumber lain berinisial W juga sempat membuka layanan jasa sewa pacar. W sendiri melayani sewa pacar seharga Rp3.000 untuk sehari hanya untuk layanan chat saja dan layanan terpisah lain seperti movie date, game date, dan pap activity yang akan dikenakan biaya tambahan mulai dari Rp1.000.

 

Jika ingin menyewa lebih dari sehari, customer dikenakan biaya sebesar Rp5.000 untuk dua hari, Rp 13.000 untuk lima hari, dan Rp20.000 untuk seminggu. Itu semua adalah harga untuk layanan jasa reguler, untuk layanan VIP memiliki harga yang berbeda lagi. Berbeda dengan reguler, layanan VIP dikhususkan untuk melayani satu orang saja selama masa sewa.

 

“Kalau reguler aku masih bisa disewa orang lain, kak. Kalau VIP, aku di-keep untuk satu orang aja,” jelas W.

 

W sendiri memulai untuk menjadi talent pacar sewaan sejak antara Juli dan Agustus. W menggunakan aplikasi Telegram untuk melayani customer-nya. Alasan W membuka jasa pacar sewa ini karena gabut, ingin menambah pengalaman, iseng, dan melihat orang lain menjadi talent.

 

Gabut, menambah pengalaman juga, sih, awalnya emang iseng sama liat orang-orang jadi talent,’ tuturnya.

 

Untuk mencari customer baik Nazel dan W mempromosikan diri mereka di Twitter. Nazel sendiri awalnya memiliki manajer untuk membantunya berpromosi, mencari customer, dan menjadi perantara antara dirinya dan customer.

 

Dibantu kayak kalau ada yang cari boyfriend rent pasti diajuin gitu atau enggak di-tag (akun) kitanya,” ujar Nazel.

 

“Manajer, tuh, perantara antara kita sama customer jadi kalau misal ada yang enggak nyaman bisa bilang ke manajer kita,” lanjut Nazel.

 

Saat masih memiliki manajer, Nazel memiliki kesepakatan pula tentang penghasilannya.

 

“Aku waktu itu 15% untuk manajer tapi masih ada yang 10% sesuai manajernya mau berapa,” jelasnya.

 

Nazel pun diberi beberapa persyaratan selama menjadi talent dibawah manajernya.

 

“Biasanya ada di TNC (Term and Condition) yang dibagi sama semua, sih, setiap manajer. Kalau lagi sibuk atau memang enggak bisa menerima customer, bilang. Biar enggak terlalu memaksakan waktu sesi (melayani customer). Kedua, jujur sama sering promosi tapi kalau promosi dibantu juga sama dia (manajer),” tutur Nazel.

 

Berbeda dengan Nazel, W sendiri selama menjadi talent pacar sewaan, ia dinaungi sebuah agensi. Untuk bergabung dengan agensi, W mengaku bahwa ia menjadi trainee terlebih dahulu.

 

Trainee dulu, biasanya nyari testimoni. Aku milih karena lagi open talent dan ada kenalan,” jawab W.

 

Selama menjadi trainee, W mengaku menjabarkan caranya mencari testimoni.

 

“Bisa di #zonauang (di Twitter) untuk rent beberapa hari. Mencari pengalaman bahasanya,” jelasnya.

 

Testimoni yang diminta oleh agensinya pun memiliki jumlah minimal yaitu dua testimoni, “Dulu, sih, minimal dua,” tutur W.

 

Selama masa trainee dan melayani untuk testimoni pun W tidak memungut biaya apapun.

 

Selain menjadi trainee, W melakukan sesi wawancara untuk diseleksi kemudian diberi persyaratan ketika sudah bergabung dengan agensinya. Salah satu syaratnya yakni memberi jaminan dengan memberikan username akun instagram pribadi asli.

 

Selama mereka menjadi talent pacar sewaan, mereka menggunakan foto beberapa artis untuk digunakan selama sesi kencan atau biasa disebut face claim. Face claim sendiri bisa di-request oleh customer sesuai yang disediakan oleh talent. Customer juga mencari pacar sewaan sesuai dengan face claim yang mereka inginkan.

 

“Kalau untuk face claim biar lebih gampang aja, sih, cari customer-nya. Terus pilih face claim juga enggak sembarangan, kita harus tau juga tentang orangnya (artis) ini,” jelas Nazel.

 

Hal ini juga dilakukan karena kebanyak customer-nya adalah Cyber account. Cyber account sendiri ialah akun pribadi yang menggunakan foto orang lain, biasanya artis, di foto profil mereka.

 

Soalnya mereka, kan, kebanyakan cyber account jadi pakai face claim artis juga,” tuturnya.

 

Selain itu Nazel sendiri tidak menerima customer dengan personal account atau akun pribadi. “Biar sama-sama jaga privasi aja,” ungkapnya.

 

Selain Nazel dan W yang menjadi penyedia jasa sewa pacar virtual, ada R dan K yang menjadi pembeli jasa sewa pacar virtual.

 

K sendiri telah beberapa kali menyewa pacar virtual sejak tahun lalu sampai akhir bulan Januari tahun ini. Alasan K memilih untuk menyewa pacar virtual yakni karena butuh teman mengobrol lawan jenis.

 

“(Aku cari yang) boyfriend, sih, karena memang butuh teman mengobrol lawan jenis,” ungkap K (17/9/2022).

 

Selain karena butuh teman mengobrol, K mengungkap bahwa dirinya menyewa pacar virtual karena bisa request face claim yang ia inginkan.

 

“Ini, kan, kalo boyfriend rent, tuh, bisa request pakai face claim siapa. Nah, aku request yang muka idola aku biar serasa chat sama idola aku,” jelasnya.

 

K sebagai customer pasti memiliki kriteria tersendiri untuk pacar sewaannya. K mengaku bahwa kriterianya adalah seseorang yang bisa memberinya waktu untuk mengobrol dengannya, seseorang yang bisa diajak bercanda, dan tidak kaku.

 

K juga biasa membeli jasa pacar sewa seharga Rp21.000 untuk tiga hari hanya untuk chat saja.

 

Selain K, ada R yang beberapa kali membeli jasa pacar sewa virtual juga. R sendiri biasa menyewa pacar virtual dengan layanan chat saja untuk sehari sampai tiga hari dengan harga mulai dari sekitar Rp9.000 sampai Rp10.000 untuk sehari dan sekitar Rp20.000 untuk layanan chat tiga hari.

 

Ketika R ditanya mengenai kriteria khusus untuk pacar sewaannya, R menjelaskan bahwa ia hanya membutuhkan teman untuk sharing cerita.

 

“Sejujurnya aku cuma butuh teman yang bisa sharing cerita aja, sih, karena kita, kan, kadang punya teman untuk sharing cerita cuman kadang, kan, mereka juga capek, kan. Jadi feedback saat kita cerita, tuh, enggak (seperti) yang dipikirkan kita. Jadi, makanya aku nyewa jasa kayak gini, tuh, buat dapetin feedback yang, ‘mungkin kalau aku cerita ke mereka, mereka bisa kasih masukan atau feedback dari cerita yang aku sampaikan buat aku’ gitu, jadi sharing-sharing aja,” jelas R.

 

Hal lain yang membuat R menyewa pacar virtual ini juga karena pandemi tahun lalu yang membuat dirinya jarang bertemu teman-temannya dan juga karena iseng mencoba.

 

Sama seperti K, R juga menyewa pacar virtual dengan face claim artis.

 

Soalnya, kan, waktu itu aku order dari fan account. Jadi rata-rata mereka pada pakai face claim Kpop gitu,” tutur R.

 

Ketika ditanya mengenai apakah berpengaruh terhadap kepuasaanya sebagai customer, R menjawab bahw face claim berpengaruh terhadap kepuasannya sebagai customer.

 

Ngaruh, karena memang aku juga mencari berdasarkan face claim yang mereka pakai. Karena waktu itu aku iseng order boyfriend rent jadi aku membayangkan bahwa pacar sewaan aku itu artis yang dia pakai (face claim-nya) gitu, sih,” ungkapnya.

 

Mengenai pengalaman yang Nazel, W, dan R dapatkan selama menjadi pacar sewaan ataupun membeli jasa ini, mereka memiliki jawabannya masing-masing.

 

“Kalau (pengalaman) enggak mengenakan kayaknya enggak pernah, deh, tapi kalau pengalaman baik, pernah,” tutur Nazel.

 

“Mereka suka kasih hadiah terus juga kesan pesan dari mereka bikin senang juga,” lajutnya.

 

Hadiah yang Nazel terima salah satunya seperti tema untuk aplikasi LINE, “Aku pernah dikasih tema LINE karena dia ingin couple-an. Itu tema LINE, kan, enggak wajar harganya untuk tema doang gitu hahahah,” jelasnya.

 

Sedangkan W mengaku memiliki pengalaman yang berbeda dengan Nazel.

 

“Pengalaman enggak enak, sih, enggak ada. Mungkin karena aku sebentar juga ya (bernaung di agensi). Kalau pengalaman baik, orang agensiku pada ramah-ramah,” jelasnya

 

Sedangkan R sebagai customer mengungkap pengalamannya selama menyewa pacar virtual.

 

“Kalau pengalaman buruk banget, sih, enggak ada, ya, karena emang, kan, aku cuma chat-an doang, gitu. Cuma kadang awalnya, tuh, agak gimana gitu karena, kan, kita sama-sama orang yang enggak dikenal, terus kayak di awal obrolan, tuh, kadang agak susah menyesuaikan.” ucapnya.

 

“Terusannya kita udah kayak mengalir (obrolannya),” lanjutnya.

 

Nama  : Nasywa Danty Permana

NIM     : 22041184093

Comments

Popular Posts