FSPMI DAN PARTAI BURUH TURUN KE JALAN MENUNTUT SEGALA PERSOALAN KEPADA GUBERNUR JAWA TIMUR – HAPPY JONATHAN


    Pada Rabu (31/09), sejumlah masa yang menamakan diri mereka FSMPI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) bersama dengan partai buruh, turun ke jalan dan melakukan orasi. Mereka menuntut sejumlah persoalan yang sekarang sedang dihadapi oleh Sebagian besar warga Indonesia. Seperti kenaikan minyak goreng, kelangkaan BBM, dan juga isu – isu terkait dengan kenaikan BBM subsidi.

    Peserta massa tersebut terdiri dari berbagai kota di Jawa Timur. Mereka berkumpul dan melakukan sebuah orasi yang menuntut Pemprov Jawa Timur agar dapat mengendalikan harga – harga yang diisukan akan mengalami kenaikan. “Massa aksi mulai berangkat dari daerah masing untuk bertemu di titik kumpul utama di jalan Frontage Ahmad Yani sekitar pukul 12.00 WIB,kemudian bergerak bersama ke Gedung Negara Grahadi.” Ujar Jazuli selaku Ketua DPW FSPMI Provinsi Jawa Timur. Menurut salah satu orator mengatakan bahwa selama ini bangsa Indonesia telah dijajah oleh orang – orang yang tidak bertanggungjawab. Orang – orang yang saat ini duduk di pemerintahan tidak pernah ingin mendengarkan suara rakyatnya sendiri.

    Mereka menganggap bahwa selama ini pemerintah sangatlah arogan dan tidak mementingkan kepentingan rakyatnya dan semata – mata hanya memikirkan uang. Kenaikan BBM yang terjadi juga tidak diseimbangi dengan adanya kenaikan upah yang seharusnya samapai 5 Tahun kedepan sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Omnibus Law). Selain itu, para buruh juga menyoroti jika kenaikan harga – harga terus terjadi maka daya beli masyarakat akan anjlok hingga 50% lebih.

    Kenaikan harga BBM juga dapat menyebabkan akan terjadi banyak pemutusan hubungan kerja (PHK). Itu disebabkan karena Harga BBM akan menyebabkan terjadinya pembebanan biaya produksi bagi perusahaan. Yang seharusnya BBM tersebut tidak menyebabkan beban yang begitu besar. Dengan kenaikan BBM, perusahaan harus menggelontorkan uang yang cukup besar. Dan ini berpengaruh terhadap keuangan di sebuah perusahaan.

    Sebelumnya, Presiden Jokowi melalui rapat kerjanya, mengumumkan bahwa tidak bisa dipungkiri lagi bahwa BBM bersubsidi akan tidak disubsidikan lagi. Itu karena harga minyak dunia yang terus melonjak akibat adanya perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan. Dan BBM subsidi juga sudah membebani APBN. Dan tidak sedikit negara harus menggelontorkan uang demi BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar.  


Penulis  : HAPPY JONATHAN DAVIN AYUDHA PUTRA

NIM      : 22041184087


Comments

Popular Posts