BUDAYA KPOP – MERIYAM JUWITA
Budaya Korean pop atau sering kita
ketahui K-Pop merumakan budaya musik yang berasal dari korea selatan yang
banyak sekali penggemarnya di berbagai negra termasuk indonesa. Musik-musik
K-Pop memberikan kesenangan tersendiri bagi penikmatnya. Sekarang boy group
atau girl group korea sangat banyak dan bermacam-macam. Banyaknya penggemar
K-Pop membuat hampir semua agency-nya membuat barang-barang yang berkaitan
dengan idolanya seperti lightstick, potocard, album, poster, dan masih banyak
lagi.
Banyak
sekalI para penggermar K-POP yang tidak tahu secara spesifik mengapa menyukai
K-Pop “Tidak ada alasan khusus. Waktu itu banyak waktu luang saat corona, jadi
sedikit demi sedikit mulai suka K-Pop.” Kata Dhemes. Beberapa penggemar lainnya
mengaktakan untuk mengisi waktu luang dan bahkan ada yang sekarang anak-anak
sekolah dasar menyukai K-Pop. Mereka mengetahui K-Pop dari teman-teman mereka.
Rentang usia yang menyukai K-Pop 14-26 tahun tapi, tak menutup kemungkinan ada
beberapa usia penggemar diatas atau dibawah data tersebut.
Tidak
sedikit pula penggemar-penggemarnya memanfaatkan K-Pop untuk membuka bisnis
barang-barang girlgroup/boy group kesukaan para target pasarnya. Banyak penjual
barang-barang tersebut pasti banyak pula pembelinya. Para penjual membuat group
order untuk memudahkan transaksi dengan pembeli mereka. Penggemar-penggemar
yang bergabung ke group order untuk berburu marchaindise atau koleksi lainnya
“untuk berburu merchandise atau kolesi lainnya.” Kata Dian.
Berburu
marchandise merogoh banyak uang hingga jutaan tidak heran para penggemar K-Pop
rela menabung untuk jajan marchandise. Membeli marchandise sebenarnya tidak
terlalu penting “Menurut saya, tidak terlalu penting ya. Karena hanya untuk
kesenangan nafsu saja. Karena kalau album sudah datang, di unboxing sudah
selesa. Album ditaruh didalam lemari”. Kata Dhemes. “Gapenting, tapi serudan
bikin senang”. Kata Dian. Tergantung pada pribadi masing-masing penggemar ada
yang sudah senang dengan mendengarkan musiknya saja ada yang senang kalau
sekalian beli marchendisenya.
Kuatnya
efek dari budaya K-Pop ini memberikan perubahan gaya hidup untuk para
penggemarnya. “perubahan gaya busana, selera musik yang memiliki banyak jenis.”
Kata Ajeng. Terdapat perubahan perubahan laninnya seperti yang dirasakan dhemes
dan dian yang bisa dibilang sering membeli marchendise K-Pop “lebih ke rajin
menabung, karena menabung untuk membeli barang-barang K-Pop. Selebihnya, bisa
mencontoh manner dari idol K-Pop yang baik jadi dapat diterapkan didalam
kehidupan nyata.” Kata dhemes dan “lebih mudah bersosialisasi, memiliki
keinginan untuk menabung dan mencari uag sendiri.” Kata dian.
Dampak
dari K-Pop tidak hanya dirasakan oleh penggemarnya saja, bagi yang bukan
penggemar biasanya terdampak ketika para penggemar menyetel musik dan dance.
Hal tersebut membuat yang bukan penggemar sedikit tahu tentang K-Pop. Dampak
kepada kebudayaan asli di indonesia juga karena adanya budaya K-Pop yang sangat
mudah diterima oleh penggemarnya memberikan ancaman terhadap keberadaan budaya
asing diatas budaya asli sendiri.
Nama : Meriyam Juwita Ningtiyas
NIM : 22041184089
Jenis berita : Soft News
Comments
Post a Comment