BBM NAIK! SIMAK HARGA SEMBAKO & DAYA BELI MASYARAKAT DI SURABAYA – JOY NATHANAEL

 

Ketersediaan Sembako di Toko Al-Barokah Ketintang Selatan No. 85, Kota Surabaya, Jumat (9/9/2022), pukul 18.00 WIB.


Pemerintah Indonesia resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9/2022), dalam konferensi pers di Istana Negara, pukul 13.30 WIB. Melalui konferensi pers tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Adapun kebijakan pemerintah terhadap penyesuaian harga BBM telah berlaku hingga saat ini. Rincian harga BBM yang naik di Indonesia meliputi BBM Pertalite (Rp10.000 per liter), Solar Subsidi (Rp6.800 per liter), dan Pertamax (Rp14.500 per liter).


“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN, tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun, dan itu akan meningkat terus,” ucap Jokowi pada konferensi pers silam.

 

“Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” tekannya.

 

Berlandaskan kebijakan pemerintah terkait penyesuaian harga BBM, masyarakat di Indonesia sedang beradaptasi dengan perubahan ini, khususnya bagi masyarakat Surabaya, Jawa Timur. Kenaikan BBM berpeluang meningkatkan harga penjualan sembako maupun bahan pangan pokok, mengingat akan segala biaya operasional yang cenderung berpangkal pada BBM. Selaku pemilik toko sembako Al-Barokah, Pak Puji turut merasakan dampak kenaikan BBM di Surabaya.

 

“Sementara ini, dampaknya memang tidak terlalu terasa bagi saya, karena memang saya masih belanja produk hanya beberapa, belum semuanya, tapi saya tahu hanya beberapa produk yang memang sudah ada kenaikan harga,” tanggap Pak Puji.

 

“Beras juga harganya saya tanyakan ke agen-agen masih belum, terus gula juga masih belum, kalau telur ya, telur kan memang harganya naik turun, kalau sekarang telur masih di angka Rp28.000 per kilo saya jualnya,” jelas Pak Puji pada Jumat (9/9/2022), pukul 18.26 WIB.

 

“Selalu mengantisipasi kalau memang harga restock barang sudah naik, otomatis saya akan menaikan harga yang masih pasaran, yang tidak terlalu tinggi juga,” terangnya.

 

Di sisi lain, penjualan barang di Indomaret juga ikut terdampak oleh adanya kenaikan BBM. Kak Hafid, selaku petugas Indomaret, menerangkan bahwa terdapat penurunan penjualan akibat kenaikan harga dari sebagian barang yang dijual. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi daya beli masyarakat usai kenaikan BBM. Selanjutnya, pihak Indomaret pun mengadakan beberapa promo untuk kebutuhan lain seperti deterjen dan minuman dalam menghadapi penjualan yang menurun.

 

“Mie instan, kebutuhan pokok seperti telur gitu, ada kenaikan harga,” jelas Kak Hafid pada Jumat (9/9/2022), pukul 19.28 WIB.

 

Terdapat pula tanggapan masyarakat sekitar mengenai harga sembako dan bahan pangan yang tengah berfluktuasi.

 

“Kenaikan BBM kan baru beberapa hari ini, sejauh ini saya baru ngantar istri belanja saja, sembako sih belum, cuma beli lombok, tomat, bawang dan berambang saja, kata istri harga ikut naik, terutama di pasar Jambangan meskipun rata-rata harganya masih Rp2.000an,” ungkap Pak Rendi pada Jumat (9/9/2022).

 

Selain harga sembako, kenaikan BBM juga memberi pengaruh terhadap daya beli masyarakat akan ketersediaan BBM, berikut tanggapan orang sekitar.

 

“Sangat, sangat berpengaruh.. Misalkan dulu, uang Rp100.000 dapat 13 liter, sekarang hanya dapat 10 liter, saya selaku pensiunan PNS, sangat merasakan dampak dari kenaikan BBM,” tanggap Pak Yoyok.

 

“Tapi, bagaimana pun juga, mungkin pemerintah sudah memperkirakan langkah-langkah itu ya, kenapa kok demikian, kenapa kok naik dan lain sebagainya, ya.. kami hanya berharap bahwa mudah-mudahan saja kenaikan BBM, dengan dialihkannya bantuan itu, tepat sasaran,” lanjut Pak Yoyok.

 

Sejumlah masyarakat di Surabaya tentunya berusaha memahami dan menyesuaikan diri dengan kebijakan BBM di Indonesia. Sejatinya, masyarakat berharap agar segala keputusan pemerintah dapat bersifat aspiratif dan solutif, mengingat akan dampak kenaikan BBM yang cukup signifikan. Dengan demikian, kooperasi di antara pemerintah dan masyarakat dapat terealisasi.

 

_____________________

Nama : Joy Nathanael

NIM   : 22041184092

Comments

Popular Posts