ANAK MUDA DENGAN BAHASA GAULNYA – MERIYAM JUWITA

            Jaman sekarang siapa sih anak muda yang tidak tahu bahasa gaul?. Kalian tahu nggak sih kalau bahasa gaul itu sudah ada sejak tahun 1980-an bahkan dulunya pada tahun 1970-an  lebih dikenal dengan  Bahasa Prokem yang digunakan di wilayah Jakarta dan seiring berjlannya waktu, Bahasa prokem menyebar dan di gunakan di banyak daerah lain di seluruh Indonesia. Bahasa gaul atau Bahasa Indonesia gaul adalah laras informasi dari Bahasa Indonesia yang muncul pada decade 1980-an dan berkembang hingga saat ini. Dasar bahasa gaul adalah bahasa Betawi. Bahasa Betawi adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Betawi yang mendiami daerah Jakarta dan sekitarnya dan susunan bahasa Betawi sendiri berasal dari bahasa campuran dari bahasa asing, seperti: Belanda, Portugis, Arab, Farsi, Hokkien, dan  juga bahasa pribumi Indonesia seperti sunda, Jawa, dan Bali.


                Bahasa gaul sering kita gunakan baik secara langsung mupun tidak langsung apalagi bagi kaum anak muda karena, “Lebih cepat aja misal otw,  ya udah cuma otw dari pada ngetik aku berangkat sekarang.. Terus yang campur-campur inggris kadang ngetik jawa campur indo campur inggris aslinya sih supaya pembicaraannya  ga monoton si, jadi kyak ada waktunya dimana pembicaraanya jadi asik begitu bukan yang monoton saja.” ucap Dhemes (18). Karena itu, Bahasa gaul sering digunakan dan menjadi lifestyle beberapa anak muda dan berkesan keren apabila menggunakan Bahasa gaul. Banyak kita jumpai juga penggunaan bahasa gaul di acara-acara televisi, radio, dan internet.

                 Untuk penggunaannya sendiri pasti menyesuaikan dengan siapa lawan bicaranya. Menurut Fernia (21) “Dulu sih iya, apalagi kalau sama teman kuliah, nah berhubung aku sudah lulus kuliah nih dan kerja, kerja ku kan di bank, bergaulnya sama yang lebih tua juga dan aku muda sendiri disitu jadi ya tidak dipakai, apalagi aku setiap hari menghadapi nasabah di kalangan ibu-ibu jadi ya tidak pakai bahasa gaul, tapi kalo lagi nongkrong sama teman-teman sebaya ya pasti pakai.” . ketika lawan bicara mereka lebih tua atau yeng lebih dihormati mereka tidak memakai bahasa gaul kecuali memang sudah kenal dekat biasanya meskipun sama yang lebih tua yang muda berbicara santai. Tapi kebanyakan anak muda menggunakan bahasa gaulnya pada saat berbicara atau berkomunikasi dengan teman sebaya atau dengan yang lebih muda dan yang lebih tua tapi jarak umurnya tidak jauh.

                Ada beberapa faktor pendukung maraknya bahasa gaul dikalangan anak muda, yaitu: menjamurnya internet dan situs jejaring sosial yang berdampak signifikan terhadap penggunaan Bahasa gaul, pengaruh lingkungan, peran media, dan dampak dari pembangunan dan perkembangan zaman atau modernisasi, dimana segala hal yang ada dituntut harus mengikuti yang baru. Remaja pun kini sering menggunakan bahasa gaul untuk sehari hari berkomunikasi dengan teman-temannya sehingga dikhawatirkan para penerus bangsa memudarkan Bahasa asli negara sendiri yaitu bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah.



        Karena sekarang jaman serba digital dan media sosial merajalela penggunaan bahasa gaul pun sering digunakan secara langsung maupunn tidak langsung seperti hanum(18) yang sering menggunakan bahasa gaul melalui media saat chat dengan teman-temannya, dan Nazila (24) “kalau aku lebih sering ke tidak langsung sih soalnya teman-temanku disinikan kebanyakan ngomongnya ya ngomong bahasa jawa lebih menjunjung tinggi bahasa budaya. tapi kalau di sosmedkan tidak, temanku kalau di sosmed banyak penjuru, di whatsapp juga tapi pas aku kuliah sering ketemu temanku luar kota kayak begitu si sering sih mereka ngomong campur-campur bahasa inggris sering sih. Soalnya bagi mereka ngomong Bahasa gaul itu kalau teman-temanku luar kota itu sambil belajar bahasa inggris jadi ngomongnya itu campur kayak bilang tuh kayak anak  jaksel ngomongnya anak jaksel. Kalau dikampus sering mereka buat latihan speaking kayak gitu.”

Menggunakan bahasa gaul terlalu sering juga tidak baik loh sebaiknya kita imbangi dengan penggunaan bahasa daerah atau bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa gaul memiliki pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positifnya antara lain: membuat individu menjadi lebih kreatif, sarana belajar bahasa asing,dan memunculkan keakraban dalam berkomunikasi. Pengaruh negatifnya sendiri terhadap bahasa Indonesia yaitu eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan, menurunnya derajat bahasa Indonesaia karena bahasa gaul yang mudah digunakan untuk berkomunikasi, dan menyebabkan punahnya bahasa Indonesia.


Nama        : Meriyam Juwita Ningtiyas

NIM          : 22041184089

Comments