AKIBAT PANDEMI COVID-19, PEDAGANG PASAR ALAMI KERUGIAN – KEZIA AUDREY

 



Pandemi virus corona telah memengaruhi berbagai sektor di negara Indonesia, salah satunya adalah sektor ekonomi. Tempat transaksi jual beli seperti pasar juga ikut merasakan dampak dari pandemi virus corona ini. Akibat perubahan daya beli masyarakat, aktivitas yang berlangsung di pasar juga berubah secara signifikan. Salah satu contohnya adalah Pasar Dukuh Kupang yang terletak di Jalan Dukuh Kupang Timur dan berada di sebelah Universitas Wijaya Kusuma. Para pedagang pasar mengaku kehilangan mata pencahariannya akibat pandemi virus corona ini.

“Saat pandemi kemarin, pasar menjadi sangat sepi dan jarang ada pembeli karena pada saat itu kebanyakan orang takut untuk pergi ke pasar.” ujar Bu Sari, salah satu pedagang di pasar tersebut. 

Masyarakat cenderung lebih memilih berbelanja online karena pada saat itu adanya social distancing yang mengharuskan kita untuk menghidari keramaian. Sedangkan pasar biasanya ramai dan berkerumun yang dimana hal tersebut dapat menimbulkan potensi penularan virus corona. Pandemi virus corona yang berlangsung kurang lebih dua tahun ini, membuat pedagang pasar mengalami penurunan penghasilan yang sangat signifikan. 

“Barang dagangan banyak yang tidak laku pada saat itu, sehingga kami para pedagang lebih sering mengalami rugi daripada untung.” ujar Bu Sari. 

Begitu juga halnya dengan yang dirasakan oleh Ibu Heni, pemilik warung kopi yang berada di pasar tersebut. 

“Sebelum pandemi, biasanya kalau pagi disini rame sama mahasiswa atau orang kantoran untuk ngopi atau sarapan tapi pada saat pandemi warung saya jadi sangat sepi.” ujarnya.

Di saat pandemi virus corona, berbagai aktivitas seperti sekolah, kuliah, dan kerja semua beralih menjadi online atau daring. Hal tersebut pasti memberikan dampak yang besar, misalnya saja warung yang biasanya ramai dengan mahasiswa atau orang kantoran tetapi disaat pandemi warung kopi  tersebut kehilangan pelanggannya. Karena situasi tersebut, pedagang pasar banyak yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri karena sering mengalami kerugian, sehingga banyak pedagang pasar yang mengambil keputusan untuk gulung tikar. 

Kini, para pedagang pasar mulai bangkit dari keterpurukan yang ditimbulkan oleh virus corona ini. Dengan mulai menipisnya kasus terbaru covid perlahan-lahan, masyarakat mulai berani untuk kembali berbelanja di pasar yang dimana hal tersebut membuat pasar menjadi ramai kembali dan daya beli juga mulai stabil. Pedagang pasar berharap agar situasi pandemi tidak terulang lagi.


Penulis        : Kezia Audrey Yohana Sinaga

NIM              : 22041184090


Comments

Popular Posts